Rabu, 03 Oktober 2018

WANITA HAID MEMANDIKAN MANYIT


  Banyak dikalangan wanita mempersoalkan masalah memandikan jenazah dalam keadaan haid. sudah menjadi keharusan bagi setiap muslim dan muslimah ketika seseorang diantara laki~laki dan perempuan yang meninggal untuk memandikannya,sebab hukum memandikan mayit adalah fardhu kifayah bagi orang yang ditinggalkannya baik laki laki maupun perempuan,tujuan memandikan mayit itu ialah untuk membersihkan manyit yang di kubur nantiknya.
  Bagaimana konsekuensi hukum Apakah diperbolehkan terhadap perempuan yang sedang haid(menstruasi) memandikan jenazah,,???
   Didalam kitab  Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah halaman 39/414-415  terdapat jawaban yang membolehkan bagi seorang perempuan yang ber-haid untuk memandikan manyit berikut referensinya ذهب الحنفية والشافعية والحنابلة إلى جواز أن يغسل الجنب والحائض الميت بلا كراهة لأن المقصود هو التطهير، وهو حاصل بالجنب والحائض، ولأنه لا يشترط في الغاسل الطهارة وذهب المالكية إلى كراهة غسل الجنب للميت لأنه يملك طهره ولا يكره تغسيل الحائض لأنها لا تملك طهرها . وروي عن أبي يوسف أنه كره للحائض الغسل لأنها لو اغتسلت لنفسها لم تعتد به فكذا إذا غسلتyang artinya Didaalam mazhab hanafi dan syafi’ dibolehkan terhadap orang berjunub atau berhaid memandikan mayit (tidak dimakruhkan) karena maksud dari memandikan jenazah itu sendiri adalah membersihkan mayit yang bisa dilakukan walau oleh orang berjunub dan haid dan tidak disyaratkan terhadap si ghasil (yang memandikan) harus dalam keadaan suci.

 Semoga jawaban diatas menjadi rujukan bagi perempuan dalam memandikan jenazah dalam keadaan HAID.

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon