Tampilkan postingan dengan label Peradaban Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peradaban Islam. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 Oktober 2019

INILAH PERBEDAAN AYAT ALQURAN YANG DITURUNKAN DI MEKKAH DENGAN MADINAH


   Belajarislam.com  ~Al Quran diturunkan dalam dua masa, yakni masa sebelum nabi hijrah ke Madinah (ketika nabi menetap di Mekkah) ini yang dinamakan dengan ayat Al makki karena nisbatnya kepada mekkah. Adapun yang kedua masa disaat nabi sudah hijrah ke Madinah dimana ayat ayat Allah yang turun disaat itu dinamakan ayat Al madani karena nisbatnya kepada kota Madinah. Ayat Makki dalam Alquran jika dikalkulasikan sekitar 19/30 nya Al Quran, sedangkan ayat Madani sekitar 11/10 nya Al Quran.


Baca juga : bolehkah wanita haids menulis al quran....???


Jumlah surat Makki dan Madani


   Adapun surat-surat Madani dalam Al Quran adalah : Surah Al Baqarah, Ali Imran, Annisa’, Al Ma’idah, Al Anfal, At-Taunah, Al Hajj, An Nur, AL Ahzab, Al Qital, AL Fath, Al hujurat, Al Hadid, Al Mujadalah, Al Hasyr, Al Mumtahinah, As-shaf, Al Jumu’ah, Al Munafiqun, At Taghabun, At Thalaq, At Tahrim dan surah Iza Jaa Nashrullahi Wal Fath (An Nashr). Selain surat-surat ini semuanya tegolong dalam surat Makki.


Perbedaan Makki dan Madani


 Secara Umum ayat Makki dan Madani itu bisa dibedakan dengan 3 hal :


1.
  Ayat-ayat Makki secara global lebih pendek-pendek dibandingkan ayatMadani, hal itu terbukti surat Madani itu bahwa surat Madani yang lebih dari 11/30 nya Al Quran, jumlah ayat-ayatnya hanya 1456, yang mana ayat-ayat itu seperempatlebih sedkit dari seluruh ayat Al Quran.

Baca juga : mengajari al~qur'an bagi anak non muslim,begini hukumnya.


2.
  Khitab (pembicaraan) terhadap orang banyak pada ayat-ayat madani biasanya dikhitabkan dengan ( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا) sangat sedikit dengan khitab (يَا أَيُّهَا النَّاسُ). Adapun ayat-ayat Makki sebalik demikian dan tidak pernah dijumpai dalam surat-surat Makki yang dimulai dengan (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا). Adapun dalam surat Madani ada dijumpai (يَا أَيُّهَا النَّاسُ) sebanyak tujuh kali.

Baca juga : istri menyerahkan zakat pada suaminya,begini hukumnya.


3.
Ayat-ayat Makki tidak dirincikan pembinaan hukum akan tetapi pad ayat-ayat itu di bahas tentang maksud awal agama yaitu mengesakan Allah SWT, dalil-dalil wujud Allah dan memberi kabar takut tentang azab, kondisi hari kiamat dan mengajak ummat agar berakhlak yang baik.

Rabu, 08 Mei 2019

TANAH MINA,TEMPAT LALUI JAMAH HAJI YANG MEMPUNYAI 5 KEISTIMEWAAN.





  Tataislam.blogspot.com -Mina sebuah lembah di padang pasir yang terletak sebelah Timur kota Mekkah, Arab Saudi. Ia terletak di antara Mekkah dan Muzdalifah. Mina didatangi oleh jamaah haji setiap tahun dari berbagai bangsa dan negara untuk melaksanakan kegiatan lempar Jumrah Aqabah, Jumrah Wusta dan Jumrah Ula dan Mabit(bermalam). Orang-orang berhaji berkumpul di Mina serentak karena waktunya terbatas, akan tetapi, dari dulu sampai sekarang Mina tetap muat menampung jamaah haji walaupun jamaah meningkat dari tahun ke tahun.
 
Berikut beberapa keistimewaaan Mina yang terdapat didalam kitab Hasyiah Syarqawi ‘ala tahrir, Juzuk 1 Halaman 484
👈وأعلم أنه إختصت منى بخمس فضائل رفع ما يقبل من الأحجار وكف الحدأة عن الحم المنشور والذباب عن الحلو وقلة البعوض فيها واتساع للحج الفرج للولد

pertama,
Batu-batu jamrah yang diterima, diangkat oleh Allah
2. Daging yang berserakan tidak dimakan oleh elang
3. Manisan di Mina tidak dihisap lalat
4. Nyamuk Sedikit di mina
5. Luas Mina fleksibel(lentur) bagi orang berhaji laksana luas kemaluan ketika melahirkan bayi


   Demikianlah tentang sebuat petak tanah di dataran padang pasir...semoga yang sudah memijkakan kaki disana allah beri balasan surga,dan yang belum allah beri kesempatan melangkahkan kaki disana...Amin.

Senin, 05 November 2018

Profil pengarang Kitab al~Mahali syarh Minhaj Imam Jalal al~Mahalli





   💂Bagi para pelajar mazhab Syafii, nama al-Mahalli sudah tidak asing lagi. Hal ini karena, salah satu karya beliau, Syarah al~Mahalli ‘ala Minhaj ath~Thalibin Imam Nawawi menjadi salah satu kitab  syarah Minhaj Imam Nawawi yang paling populer diseluruh dunia.
   🔎Di indonesia umumnya dan di aceh kususnya kepandaian seorang santri biasanya diukur dengan kemampuannya membaca dan menerangkan isi kandungan kitab yang nama aslinya adalah Kanz Raghibin ‘ala Minhaj ath-Thalibin ini.
   ↔Lalu bagaimana sebenarnya biografi beliau? Nama lengkap beliau adalah Imam Jalaluddin Abu Abdullah Muhammad bin Syihabuddin Ahmad bin Kamaluddin Muhammad bin Ibrahim bin Ahmad bin Hasyim al-Abbas al-Anshari al-Mahalli.
  ↘al-Mahalli ini adalah dinisbahkan kepada Mahallah Kubra, sebuah Kota al-Mahalla Kubra saat ini adalah kota industri dan pertanian besar di Mesir, yang terletak di tengah Delta Nil di tepi barat dari anak sungai Damietta.
   ↘Kota ini dikenal dengan industri tekstilnya. Ini adalah kota terbesar di Provinsi Gharbia dan yang terbesar kedua di Delta Nil.Beliau di lahirkan dibulan syawal tahun 791 Hijriah1389 Masehi di kota Cairo.
Inilah Guru~guru beliau;
  ↘Imam al Mahalli belajar dari para ulama~ulama di masa beliau,diantara guru-guru beliau adalah↙

👉Imam Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Abdul Daim an-Nu’aimi al-Asqalani al-Birmawi asy-Syafii (763-831 H). Dar beliau, Imam Mahalli belajar ilmu Fiqh, Ushul Fiqh dan ilmu Arabiyah. Imam Birmawi ini juga tinggal di Madrasah Baibarisiyah bersama Imam al-Mahalli, hal ini membuat Imam Mahalli punya kesempatan banyak untuk mengambil ifadah dari Imam Birmawi.

👉Imam al-Faqih Burhanuddin Abu Ishaq Ibrahim bin Ahmad al-Bajuri yang lebih dikenal dengan Burhan al-Bajuri (750-825 H), dari beliau, Imam al-Mahalli mengambil ilmu Fiqh.

👉Imam al-Muhaddis Jalal al-Mahalli Abu Fadhal Abdurrahman bin Umar bin Ruslam al-Kinani al-Asqalani al-Bulqini al-Mishri yang dikenal dengan Jalal al-Bulqini (763-824 H). Dari beliau, Imam Mahalli belajar ilmu hadits.

👉Imam al-Muhaddits Waliyuddin Abu Zar’ah Ahmad bin Abdurrahim al-Iraqi (762-826 H). Dar beliau, Imam Mahalli belajar ilmu ulumul hadits.

👉Imam al-Muhaddits Qadhi Qudha Izzuddin Abdul Aziz bin Muhammad bin Ibrahim bin Jamaah al-Kinani (694-767 H). Dari beliau, Imam Mahalli belajar ilmu ushul fiqh dan hadits.

👉Syeikh Syihabuddin al-‘Ujaimi, cucu dari Ibnu Hisyam. Dari beliau, Imam al-Mahalli belajar ilmu Nahu.

👉Syeikh Syamsuddin Muhammad bin Syihabuddin Ahmad bin Shaleh bin Muhammad bin Abdullah Syathanufi (wafat 873 H), dari beliau, Imam Mahalli belajar ilmu Nahu dan ilmu Arabiyah lainnya.

👉Imam Nashiruddin Abu Abdullah Muhammad bin Anas bin Abi Bakar bin Yusuf ath-Thantadai al-Hanafi (wafat 809 H) dari beliau, Imam Mahalli belajar ilmu faraidh dan ilmu hisab.

👉Imam Badaruddin Mahmud bin Muhammad bin Ibrahim bin Ahmad al-Aqsharai (wafat 825 H), dari beliau, Imam Mahalli belajar ilmu mantiq, jadal, bayan, ma’ani, arudh dan ushul fiqh.

👉Imam Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Usman ath-Thai al-Bisathi al-Maliki (760-842 H), dar beliau, Imam Mahalli belajar ilmu tafsir, ushuluddin dan beberapa ilmu lainnya.

👉Imam Alaiddin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad al-Bukhari al-Hanafi (779-841 H).

👉Syeikh Nidhamuddin Yahya bin Yusuf bin Muhammad Isa ash-Shairami al-Hanafi (777-833 H) dari beliau, Imam Mahalli beljar ilmu fiqh dan beberapa ilmu aqliyah.

👉 Syeikh Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Abi Bakar bin Khidir bin Musa ad-Dairi (788-862 H)

👉Syeikh Majduddin al-Birmawi asy-Syafii

👉Syeikh Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Khalil al-Ghuraqi asy-Syafii (816 H), dengan beliau Imam Mahalli belajar ilmu fiqh

👉Syeikh Syihabuddin Ahmad bin Abi Ahmad Muhammad bin Abdillah al-Maghrawi al-Maliki (820 H)

👉Syeikh Kamaluddin Abu Baqa Muhammad bin Musa bin Isa bin Ali bin Damiri (742-808 H)

👉Syeikh Syihabuddin Abu Abbas Ahmad bin Imad bin Yusuf al-Aqfahasi al-Qahiri yang lebih dikenal dengan Ibnu Imad (750-808 H)

👉Syeikh Badaruddin Muhammad bin Ali bin Umar bin Ali bin Ahmad ath-Thanbadi

👉Syeikhul Islam Syihabuddin Asqalani (773-852 H), Imam Jalal Mahalli membaca sekalian Syarah alfiyah al-Iraqi kepada beliau dan mendapat izin untuk mengajarnya, dan dari beliaulah Imam Jalal Mahalli mendapatkan ilmu yang banyak dalam bidang hadits dan ulumul hadits.

👉Syeikh Jamaluddin Abdullah bin Fadhlullah, dari beliau Imam Jalal Mahalli belajar ilmu hadits

👉Syeikh al-Muhaddis Syarafuddin Abu Thahir Muhammad bin Muhammad bin Abdul Lathif asy-Syafii (737-821 H)

👉Imam Syamsuddin Abi Khair Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Yusuf bin Jazri asy-Syafii (751-833 H) , seorang ulama yang terkenal dalam ilmu qiraah di zamannya.

👉Syeikh Nashiruddin Muhammad bin Muhammad bin Mahmud al-Ajmi (wafat 855 H), Imam Jalal Mahalli membaca al-quran kepada beliau saat Imam Mahalli masih kecil,dan lain~lain



➡🔹Imam Jalal Mahalli dikenal sebagai imam yang alim dan tahqiq, ahli dalam bidang nadhar dan sangat cerdas, shahih zihinnya, sehingga para ulama yang semasa dengan beliau memberikan tamsilan terhadap akal beliau “ ان ذهنه يثقب الماس zihin (akal/kecerdasan) beliau mampu melubangi intan”. Beliaupun pernah berkata “pemahamanku tidak menerima tersalah”. Imam Sakhawi menghikayahkan bahwa Imam Kamaliyah bercerita bahwa beliau pernah melihat Imam al-Wana`i ketika berhadapan dengan Imam al-Mahalli bagaikan seorang anak-anak dengan mu’allimnya. Imam al-Mahalli juga dikenal sebagai seorang yang dihormati baik dikalangan khusus maupun dikalangan umum, dan penuh wibawa.
Beliau dikenal sebagai ulama yang hidup dengan shaleh dan wara` serta selalu menjalankan amar ma’ruf nahi munkar, ketika para pembesar kerajaan datang kepada beliau, beliau tidak berpaling kepada mereka dan bahkan tidak memberikan izin untuk masuk bagi mereka. Beliau selalu bersikap tegas pada kebenaran dan selalu mewasiatkan kebenaran kepada para pembesar pemerintah, qadhi dan lainnya dalam berbagai majlis, sedangkan mereka tunduk kepada Imam Mahalli. Pernah beliau ditawari jabatan hakim agung, namun beliau menolaknya dan mengatakan kepada raja bahwa beliau tidak mampu, bahkan kepada murid-muridnya beliau mengatakan tidak menerima jabatan tersebut karena beliau tidak sanggup menahan pedihnya api neraka. Pada beliau juga sering dhahir banyak karamah.
 ⏩Beliau menjadi pengajar fiqh di Madrasah al-Burquqiyah setelah Imam Syihab al-Kaurani, juga mengajar di Madrasah al-Muaiyidah setelah wafatnya Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, sehingga nama beliau menjadi masyhur dan dikunjungi oleh umat dari jauh dengan tujuan meminta fatwa dan untuk tabarukan. Beliau juga dipercayakan menjaga beberapa wasiat dan wakaf dan beliaupun mengelolanya dengan baik.
Beliau hidup dalam keadaan serba kekurangan dalam hal pakaian dan kendaraan. beliau hidup dengan usaha tijarah kain, kemudian beliau menempatkan orang lain untuk duduk di toko beliau, sedangkan beliau hanya mengunjunginya sesekali saja, dan beliau fokus kepada mengajar dan menulis.
Beliau sempat menunaikan haji beberapa kali. Imam ‘Imad menyebutkan beliau sebagai “Imam Taftazaninya orang Arab”.

⏩Kitab-kitab karya Imam Mahalli⏪

 ➡Imam al-Mahalli banyak menuliskan berbagai kitab dalam berbagai macam ilmu. Kitab-kitab beliau mendapat sambutan yang luar biasa dari para penuntut ilmu di masa beliau hingga sekarang, bahkan para masyayikh yang berada pada thabaqah guru-guru beliau juga ikut membacakan kitab karangan beliau. Kitab-kitab beliau dikenal karena tahqiq dan penguraian yang bagus. Imam Sakhawi menyebutkan bahwa tidak terhitung jumlah pelajar yang datang membacakan kitab dihadapan beliau, para pembesar ulama pun juga datang kepada beliau untuk mengambil ilmu dari beliau, sehingga dari beliau lahirlah para ulama yang banyak yang menjadi para pengajar pada masa beliau masih hidup. Walaupun demikian, beliau dikenal sebagai orang yang tidak segan-segan untuk merujuk kembali pendapat beliau bila menemukan kebenaran pada orang lain setelah hati-hati yang kuat.


⏩Beberapa kitab karangan beliau adalah⏪

↪Kanz Raghibin Syarh Minhaj Thalibin, sebuah kitab fiqh syarah atas kitab Minhaj Imam Nawawi dan merupakan salah satu syarah minhaj yang banyak menjelaskan tentang khilafiyah dalam mazhab Syafii. Kitab ini di beri hasyiah oleh beberapa ulama, antara lain;

💡Imam Syihabuddin Ahmad bin Ahmad bin Salamah al-Qalyubi (wafat 1069 H)

💡Imam Syihabuddin Ahmad al-Burullusi Amirah (wafat 957 H), kedua hasyiah ini dicetak dalam satu cetaan dan biasa dikenal dengan Hasyiatani.

Kitab Kanz Raghibin dengan kedua hasyiahnya ini menjadi salah satu kitab rujukan yang dipelajari diberbagai lembaga pendidikan. Di Aceh, Kitab Kanz Raghibin dipelajari oleh santri Aliyah setelah tamat Fathul Muin, dan menjadi tolak ukur kemampuan seorang murid dalam memahami kitab kuning.

💡al-Badr al-Thaliq fi Hall Jam’ al-Jawami’, kitab ushul fiqh syarah atas Jam’ul Jawamik karangan Ibn Subki. Selesai beliau karangan pada tahun 824 H, kitab ini medapat sambutan luar biasa dari para ulama, dan menjadi kitab syarah utama bagi kitab Jam’ul Jawamik. Kitab ini diberi hasyiah oleh beberapa ulama, antara lain;

💡Hasyiah Syaikhul Islam Kamaluddin bin Abi Syarif (wafat 905 H) dengan nama ad-Durar al-Lawami’ , pernah dicetak di Fas, Maghribi tahun 1312 H, saat ini juga diterbitan olah penerbit di Saudi Arabiya dalam 5 jilid.

💡Hasyiah Syeikh Zakaria al-Anshari (wafat 926 H), saat ini dicetak oleh penerbit DKI dan Maktabah ar-Rusyd, Saudi dalam 4 jilid

💡Hasyiah Syeikh Abdurrahman al-Banani (wafat 1198 H) 2 jilid

💡Hasyiah Syeikh Hasan al-Athari (w. 1250 H), Hasyiah ini kemudian diberikan taqrirat oleh Syeikh al-Azhar, Syeikh Abdurrahman Syarbini. (2 jilid

💡Hasyiah al-Laqqani

💡Hasyiah Syihabuddin al-Burullusi al-Amirah

💡Ayatul Baiyinat karangan Imam Ibnu Qasil al-Abbadi (4 jilid)

💡Syarah Waraqat karangan Imam Haramain. Merupakan kitab ushul fiqih yang umumnya di pelajari sebagai materi dasar dalam bidang ushul fiqh. Kitab ini diberi hasyiah oleh beberapa ulama, antara lain;
 Hasyiah Nafahat ‘ala Syarh Waraqat karangan ulama Nusantara, Syeikh Ahmad Khatib al-Minangkabawi, dan merupakan salah satu hasyiah terbaik atas kitab waraqat.

Syeikh Ibnu Qasim al-Abbadi dengan dua hasyiah beliau, Syarah Kabir dan Syarah Shaghir.

Syeikh Ahmad Dimyathi

Syeikh Muhammad Shafti

Syeikh Muhammad Shimbati

Syeikh Syihabuddin Qalyubi

👉Tafsir Jalalain, kitab tafsir karangan beliau, mulai dari awal surat al-Kahfi hingga akhir al-quran, dan beliau meninggal sebelum menyempurnakannya, maka kemudian dilanjutkan hingga sempurna oleh Imam Suyuthi. Oleh karena itu kitab ini dikenal dengan nama Tafsir Jalalain (tafsir dua Imam Jalal, Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi). Kitab Tafsir Jalalain juga diberi hasyiah oleh beberapa ulama, antara lain;

🔸Hasyiah Shawi karangan Syeikh Ahmad Shawi, 4 jilid. Hasyiah Shawi ini merupakan hasyiah atas tafsir Jalalain yang paling populer.

🔸Hasyiah Futuhat Ilahiyah karangan Syeikh Abu Daud Sulaiman bin Umar al-Ujaili (w. 1204 H), 4 jilid.

🔸Qabs an-Nirain 'ala Tafsir Jalalain, karangan murid Imam Suyuthi sendiri, Syeikh Muhammad bin Abdurrahman al-Alqami asy-Syafii (wafat 961 H).

🔸Kaukab an-Niraian fi Alfadh Jalalain karangan Imam Athiyah al-Ajhuri (wafat 1190 H)

🔸Masratul Ainaini fi Hasyiah Jalalain, karangan Abu Hasan Saiyid Muhammad bin Khalil al-Masyisyi ath-Tharabilisi al-Hanafi al-Qawaqji (wafat 1305)

🔸Hasyiah al-Hifnawi ‘ala Jalalain karangan Imam Muhammad bin Abi Su’ud al-Mishri (wafat 1268 H


▫al-Anwar al-Mudhiyah
▫al-Qaul Mufid fi Nail as-Said
▫ath-Thibb an-Nabawi
▫Kitab fil Manasik
▫Kitab fl Jihad
▫Syarah Qawaid Ibn Hisyam
▫Syarah Tashil Ibn Malik
▫Hasyiah ala Syarh Jamik al-Mukhtashar
▫Hasyiah 'ala Jawahir Imam Asnawi
▫Syarah Syamsiah
▫dll,
kitab diatas ada yang belum sempurna.


🌟DAN SETERUSNYA mengenai Murid-murid Imam Mahalli,Banyak para ulama yang lahir dari didikan beliau,diantara lain🌟

👉Syeikhul Islam Zakaria al-Anshari

👉Imam Nuruddin Abu Hasan Ali as-Samhudi (wafat 911 H)

👉Syeikh Burhanuddin Ibrahim bin Muhammad yang lebih dikenal dengan Ibnu Syarif (923 H)

👉Syeikh Syihabuddin Abu Fath Ahmad bin Muhammad al-Absyihi

👉Syeikh Khairuddin Abu Khair Muhammad bin MUhammad ar-Rumi al-Hanafi yang lebih dikenal dengan Ibnu Fara' (wafat 897 H)

👉Syeikh Kamaluddin Abu Fadhal ath-Tharabulusi (wafat 877 H)

👉Syeikh Shalahuddin Muhammad bin Jalaluddin Ibn Kamal ad-Dimyathi (wafat 877 H)

👉Syeikh Syamsuddin Abu Barakat Muhammad bin Muhammad al-Asyhab (wafat 858 H)

👉Syeikh Najmuddin Muhammad bin Syarafuddin Ibn Arab (wafat 831 H

👉Syeikh Syihabuddin Ahmad bin MUhammad al-Bairuti

👉Syeikh IMaduddin Abu Fida' Ismail bin Ibrahim (wafat 861 H)

👉Syeikh Syarafuddin Abdul Haq bin Syamsuddin as-Sinbathi (wafat 842 H)

⏩Beliau Wafat⏪

 😢Imam Jalal Mahalli wafat pada subuh hari sabtu tahun 864 H bertepatan dengan tahun 1459 M di bulan Ramadhan dan shalati oleh jamaah shalat jenazah yang banyak.
Semoga Allah meridhai beliau dan memberikan taufiq dan hidayah kepada kita untuk mampu mengikuti jejak beliau serta Allah limpahkan barakah beliau ketika kita semua,.

INSYA ALLAH  Aminn

Selasa, 09 Oktober 2018

JIHAD AMAR bin SABIT HINGGA GUGUR DI PERANG UHUD


   Pada tahun ke 3 Hijriah tepat nya   pada tanggal 22 Maret 625 M atou 7 Syawal , terjadilah
perang uhud antara kaum muslimin melawan kaum kafir Quraisy,Pertempuran ini terjadi kurang lebih setahun lebih seminggu setelah Pertempuran Badr, peperangan UHUD Ini dipimpin langsung oleh rasulullahsedangkan tentara kafir dipimpin oleh Abu Sufyan
    Rasulullah saw kemudian menyeru  laki-laki untuk segera mengumpulkan pasukan~pasukan perang sehingga terkumpul dengan jumlah 700 orang sedangkan tentara kafir berjumlah 3.000 orang namun pasukan islam tidak gentar menhadapinya.
  Ketika NABI MUHAMMAD saw tengah mengatur pasukan~pasukan jihad islam, tiba~tiba datanglah seorang lelaki 
dari Bani Asyahali menemui Rasulullah saw,Dia merupakan Amar bin Tsabit yang menyatakan diri ingin masuk islam. Seketika itu pula dia mengucap dua Kalimah syahadat.
  Amar bin Tshabit ra, terlambat masuk islam dibanding kaumnya yaitu Pemimpin Bani Asyahali yakni Sa’ad bin Muadz yang lebih dulu masuk islam.Amar bin tsabit sebelumnya tidak tertarik masuk kedalam islam dan enggan mengikuti teman~temannya yang berbondong~bondong masuk islam dikala itu.
 Bahkan dia amar bin tsabit Dengan sombongnya dia berkata''Walau aku mengetahui kebenaran agama yang kalian anut wahai kawanku namun aku tidak akan mengikutinya''Karena kesombongannya Amar pun dijauhi temannya,Dia sangat terasing ditengah~tengah kaum muslim ketika itu dan Hatinya pon kemudian menjadi tidak tenang,Apalagi ketika semua manusia berbondong~bondong memenuhi panggilan jihad perang uhud dikala itu,namun siapa sang dengan qudrah iradah allah Hati Amar pun terketuk,Akhirnya dia pun terbuka hatinya untuk masuk  islam.
  Rasulullah saw menyambut kedatangan Amar dengan penuh gembira, Hari itu pula Amar ikut berangkat ke medan perang uhud dengan membawa pedang yang sangat tajam , Amar membuktikan bahwa kesungguhan hatinya dengan membela islam segenap jiwa dan Raga. Dia maju ke saf paling depan dengan berani dan gigih nya hingga amar pun terluka parah.
   Orang~orang banyak yang tidak mengetahui keislaman Amar sebab  Sebelumnya mereka mengetahui Amar masih musyrik(kafir). Mereka tertengang melihat Amar tiba~tiba telah mengayunkan pedang ke arah kafir Quraisy,Mereka menyangka Amar hanya ikut~kutan saja, karena kesepian di Madinah sehingga mereka melemparkan pertanyaan kepada amar, duhai amar ''Untuk apa ikut kemari, ya Amar..? '' Tanya salah satu mereka keheranan lalu

baca juga:  kalah perang hanya gara-gara tidak tahajud




Amar pun menjawab lantang sambil terus mengayunkan pedang ke arah musuh ''Aku sudah beriman kepada Allah swt dan Rasulnya. Lalu aku siapkan pedangku dan maju ke medan perang. Allah akan memberikan Syahid padaku dalam waktu yang tidak lama lag''
   MASYA ALLAH, Amar sangat bersemangat,Gigih dan berani. Dia malah mengharap mati syahid padahal baru saja masuk islam. Begitulah,,akhirnya Amar pon gugur di medan perang uhud dia  Gugur syahid sebagai pembela islam.
  RASULULLAH  saw bersabda tentang AMAR BIN TSABIT “Amar itu nanti akan berada di dalam surga.”MUSLIMIN yang merasa takjub dengan kisah akhir hidup Amar,padahal Sekian lama dia menjadi musyrik, namun baru saja memeluk islam sudah syahid dan masuk surga. Padahal belum sekalipun dia berbuat amalan islam selain berjihad....


 MAHASUCI ALLAH, alangkah beruntungnya Amar bin Thabit. Semoga Para pembaca dapat meneladani dan mengikutinya,Berani berjihad demi memperjuangkan islam...

Kamis, 20 September 2018

SUMUR ZAMZAM YANG KERING

 Imam Bukhari meriwayatkan di dalam Kitab Shahih-nya seputar sumber air zamzam. Makkah belum berpenghuni saat Nabi Ibrahim dan sang istri (Siti Hajar) serta sang bayi (Nabi Ismail) mendarat di Makkah. Tanahnya berupa pegunungan yang tandus. Tak satu pun insan tinggal di sana kecuali keluarga Nabi Ibrahim as, dalam kedeadaan sedemikian rupaAllah SWTmenyuruh Nabi Ibrahim as guna meninggalkan istri dan putra mengarah ke Palestina.

Dengan berat hati beliau melangkahkan kaki meninggalkan mereka yang amat dicintainya. Beliau meninggalkan mereka di sebuah tempat yang paling sepi, sunyi, dan tak berpenghuni serta tidak berbekal air dan kurma yang tak memadai.

Ketika tahapan kaki Sang Nabi semakin jauh dan tak tampak lagi oleh istri dan putranyabeliau memalingkan wajah ke Baitullah sambil berdoa. Dengan mengusung kedua tangan setinggi-tingginya dan air mata yang mengairi pipi, Nabi Ibrahim as berdo’a sebagaimana yang sudah diabadikan dalam Firman Allah SWT QS Ibrahim (14): 37.

رَّبَّنَآ إِنِّيٓ أَسۡكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيۡرِ ذِي زَرۡعٍ عِندَ بَيۡتِكَ ٱلۡمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱجۡعَلۡ أَفۡ‍ِٔدَةٗ مِّنَ ٱلنَّاسِ تَهۡوِيٓ إِلَيۡهِمۡ وَٱرۡزُقۡهُم مِّنَ ٱلثَّمَرَٰتِ لَعَلَّهُمۡ يَشۡكُرُونَ ٣٧

“Ya Tuhan kami, bahwasannya aku telah menanam sebahagian keturunanku di lembah yang tidak memiliki tanam-tanaman di sekitar rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) supaya mereka menegakkan shalat, maka jadikanlah hati beberapa manusia ingin kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”

Itulah doa Nabi Ibrahim as guna anak turunannya supaya senantiasa menjalankan sholat sampai-sampai berkah dan rezeki tetap mengalir untuk mereka yang tidak jarang kali istiqomah menjalankan peintah-Nya.

Siti Hajar terus-menerus menyusui Nabi Ismail hingga tak terasa perbekalan air dan kurma nyaris habis. Dan pada akhirnya, Siti Hajar telah tidak dapat menyusui lagi. Ketika air susu Siti Hajar kering, Nabi Ismail mulai kehausan dan terus menangis dengan keras. Siti Hajar dalam keadaan bingung, tidak tau apa yang mesti ia kerjakan.

Lalu, Siti Hajar naik mengarah ke Bukit Shafa sembari menoleh kekanan dan ke kiri seraya bercita-cita menemukan orang yang bisa membantunya. Akan tetapi, tidak terdapat satu pun insan yang terlihat di gurun yang tandus itu.

Kemudian, ia mengarah ke Bukit Marwah dengan asa yang sama pula. Ia berkata, “Seandainya aku terus berlari-lari kecil, aku tentu akan kecapaian. Dan sekiranya anakku meninggal, aku besok tak akan dapat melihatnya kembali.”

Akhirnya, pada putaran ke tujuh tatkala turun dari Bukit Marwah, Siti Hajar mendengar suara mengherankan dari arah Baitullah. Beliau mendekatinya. Ternyata, suara tersebut adalah malaikat yang sedang mengepakkan sayapnya sehingga terbit mata air yang paling jernih. Melihat air menyemprot sangat deras, Siti Hajar juga mendekatinya dan menciptakan gundukan di dekat air tersebut supaya tidak mengalir ke mana-mana.

Kemudian mata air tersebut disebut dengan zamzam. Lari-lari kecil yang dilaksanakan Siti Hajar dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah menjadi ritual haji yang disyariatkan oleh Nabi sampai ketika ini yang dinamakan dengan sa’i, yakni lari-lari kecil dari Shafa ke Marwah sejumlah tujuh putaran.


ZAMZAM SEPENINGGALAN NABI ISMAIL

Salah satu kabilah dari Yaman yang dikenal dengan nama Jurhum datang dan bermukim di Makkah. Mereka senang bermukim di Makkah sebab ada air zam-zam yang bening dan segar yang sepanjang hidup mereka belum pernah mengejar air laksana ini. Sumur zam-zam sudah menjadi sumber penghidupan untuk mereka.

Namun keadaan tersebut membuat mereka lupa, bahkan berlaku zalim terhadap orang yang mengunjunginya. Mereka berani memakan harta yang mereka hadiahkan guna Baitullah dan merampas harta benda orang beda yang hidupdi sekitarnya. Padahal, pada waktu tersebut tidak diperkenankan mengerjakan segala format kedzaliman di dalamnya.

Seiring dengan perilaku dan sikap Kabilah Jurhum yang semakin brutal,perlahan-lahan sumber air sumur zamzam semakin mengecil. Sampai sumber air zamzam tertutup sama sekali. Ini adalah suatu balasan atas kebrutalan mereka.

Semua perilaku Jurhum mengakibatkan petaka untuk orang-orang di sekitarnya. Sehingga suatu saat terjadi pertempuran antara Jurhum dan Bani Khuza’ah yang selesai dengan terusirnya Kabilah Jurhum dari Baitullah. Seiring dengan berjalannya waktu, sumur zam-zam semakin tertutup dan tak terlihat.

PENGGALIAN ZAMZAM OLEH ABDUL MUTHALEB
Zamzam mulai digali pada masa Abdul Mutholib, kakek Rasululullah SAW. Penggalian itu terjadi sebelum kelahiran Nabi (Tahun Gajah) dan menurut mimpi beliau. Suatu saat beliau tidur.

Tiba-tiba terdapat perintah yang mengatakan, “Galilah thibah!” Beliau juga bertanya, “Apa thibah itu?” Setelah berulang kali terdapat suara yang memerintahkan, “Galilah zamzam!” Dia bertanya lagi, “Apakah itu zamzam?” Suara tersebut kembali terdengar, “Tidak akan berhenti selamanya dan tidak bakal terputus guna memberi penghidupan jamaah haji yang mulia.”

Ketika lokasi yang ditentukan telah jelas, beliau mengawali mencoba untuk menggalinya. Tempat zamzam yang diperlihatkan ternyata paling kering, seakan-akan tidak terdapat sumber air sebelumnya. Penggalian zamzam terus dilaksanakan walaupun tidak sedikit dari semua penggali yang meninggal dunia.

Melihat suasana kaumnya yang sangat terkendala dalam usaha menacri mata air zamzam, maka muncullah dalam hati Abdul Muthalib guna bernadzar, “Seandainya penggalian sumur zamzam bisa sempurna dan mata air akan keluar, andai aku dikaruniai sepuluh orang anak laki-laki, maka aku bakal menyembelih salah satu dari mereka.”

Ternyata, Allah SWT mengabulkan nadzarnya. Dari enam perempuan yang dinikahi oleh Abdul Muthalib terlahirlah sepuluh anak laki-laki, yakni Al-Haris, Abdullah, Abu Thalib, Az-Zubair, Al-Abbas, Dhoror, Abu Lahab, Al-Ghaidaq, Hamzah, dan Al-Muqawwam.

Kehadiran sepuluh putranya menjadikan ilham baru untuk Abdul Muthalib untuk mengawali penggalian sumur zamzam yang sempat terhenti. Dengan izin Allah SWT, penggalian sumur zamzam berhasil. Kemudian untuk mengisi nadzarnya, Abdul Muthalib mengundi salah satu sepuluh putranya. Setelah berkali-kali dilakukan, ternyata undian tetap jatuh pada Abdullah, putra kesayangannya. Abdul Muthalib mengundang Bani Makhzum dan semua pemimpin kabilah Quraisy.

Ibnu Hisyam menyatakan dalam bukunya “Sirah Nabi”, “Ketika Abdul Muthalib membawa Abdullah guna disembelih, Al-Mughirah bin Abdullah bin Amr bin Mahzum mengatakan:

“Demi Allah, tidak boleh sekali-kali anda menyembelihnya hingga selamanya sampai anda dapat menghindarinya. Apabila kita dapat menggantinya dengan harta, maka lebih baik anda menggantinya.”

Orang Quraisy tetap tidak setuju dengan teknik mengorbankan saah satu putra beliau. Mereka khawatir besok hal ini akan menjadi kelaziman orang Arab dan orang Makkah.

Setelah sekian lama berdebat, kesudahannya Abdul Muthalib berdoa kepada Allah. Dan akhirnya ditetapkan bahwa ia menyembelih seratus ekor unta sebagai ganti nadzarnya. Pelanggaran nadzar ini dinamakan dengan diyat (denda). Dan itulah denda kesatu kali kemudian diputuskan dalam syariat Islam sebagai dalam pelanggaran tertentu di Tanah Haram.

Minggu, 02 September 2018

SAIYIDINA ALI MENGATAKAN ENAM PERKARA SESEORANG UNTUK MERAIH KUNCI SYURGA

Julukan si pintu ilmu Saiyidina ali bin abi thalib r.a berkata, ada enam perkara seseorang itu untuk meraih kunci menuju ke surga:


اولها عرف الله تعالى فاطاعه
Yang pertama kata Ali  mengenal Allah swt, kemudian mentaati-Nya

وعرف الشيطان فاعصاه

Dan mengenali syaitan sebagai musuh Allah kemudian mendurhakainya

وعرف الأخرة فاطلبها

Dan mengenali akhirat, kemudian membekali diri untuk menuju kesana

وعرف الدنيا فارفضها
Dan mengenali dunia, kemudian meninggalkannya
Dan mnegenali hak, kemudian mengikutinya

وعرف الحق فاتبعه
Dan mnegenali hak(benar), kemudian mengikutinya

وعرف الباطل فاجتنبه

Dan yag terakhir mengenali kebatilan kemudian menyingkirkannya

Semoga allah memudahkan kita menuju surganya.insyaallah.