وَرُجِّحَتْ زِيَـادَةُ الإِيْمَـانِ بِمَا تَزِيْـدُ طَاعَةُ الإِنْـسَانِ
وَنَقْصُهُ بِنَقْصِـهَا وَقِيْلَ لاَ وَقِيْلَ لاَ خُلْفَ كَذَا قَدْ نُقِلَ
"Menurut pendapat kuat iman sangat tergantung kepada taat, apabila taat bertambah, maka imanpun akan bertambah, dan apabila taat berkurang maka imanpun akan berkurang. Menurut pendapat «haif iman itu tetap (tidak bertambah dan tidak berkurang). Sebahagian ulama berpendapat bahwa sebenarnya pada masalah tersebut tidak terjadi ikhtilāf, hanya cara tinjaunya saja yang berbeda
وَفُسِّرَ الإِيْمَـانُ بِالتَّصْـدِيْقِ وَالنُّطْقُ فِيْهِ الْخُلْفُ بِالتَّحْقِيْقِ
فَقِيْلَ شَرْطٌ كَالْعَمَلْ وَقِيْلَ بَلْ شَطْرٌ وَالإِسْلاَمَ اشْرِحَنَّ بِالْعَمَلْ
مَثَالُ هَذَا الْحَجُّ وَ الصَّـلاَةُ كَذَا الصِّـيَامُ فَادْرِ وَالزَكَاةُ
"Jumhur ulama mengartikan iman dengan tashdiq. Mengenai pengucapan dalam dua kalimah syahadat terjadi ikhtilâf atau perbedaan pendapat ulama:
Syahadat merupakan syarat dari pada iman, sama juga dengan amal-amal ibadah lainnya.
Syahadat merupakan bahagian dari pada iman. dan Islam adalah realisasi amalan seperti haji, shalat, puasa, zakat dan lain-lain".
Iman terbagi kepada lima pembahagian:
1. إيمان عن تقليد: الايمان الناشئ عن الأخذ بقول الشيخ من غير دليل
"Keyakinan yang bersumber dari perkataan guru tanpa disertai dalil".
2. إيمان عن علم: الايمان الناشئ عن معرفة العقائد بأدلتها
"Keyakinan yang bersumber dari ma‘rifah aqidah yang disertai dengan dalil".
3. إيمان عن عيان: الإيمان الناشئ عن مراقبة القلبى لله بحيث لا يغيب عنه طرفة عين
"Keyakinan yang bersumber dari keterikatan hati kepada Allah sehingga hatinya tidak pernah terlepas dari mengingat Allah walau sekejap mata".
4. إيمان عن حقّ: الإيمان الناشئ عن مشاهدة الله بالقلب
"Keyakinan yang bersumber dari musyahadat Allah dengan hati"
5. إيمان عن حقيقة: الإيمان الناشئ عن كونه لا يشهد إلا الله
"Keyakinan yang bersumber dari kelakuannya yang tidak mengangggap sesuatu yang lain itu ada, kecuali Allah".
الإسلام: الإمتثال و الإنقياد لما جاء به نبى صلى الله عليه وسلم من الدين
بالضرورة
"Menjunjung tinggi dan patuh terhadap syariat Nabi Muhammad yang maklum secara dharurî".
Sesungguhnya sukseslah orang yang menjadikan dirinya yang sedia bersih bertambah-tambah bersih (dengan iman dan amal kebajikan), Dan sesungguhnya hampalah orang yang menjadikan dirinya yang sedia bersih itu jorok dan terbenam kebersihannya (dengan sebab kekotoran maksiat). ( Ayat 9 – 10 : Surah asy-Syams )
Oleh karena demikian marilah kita selalu memperbaharui iman dengan berbanyak amal yang hasanah agar iman selalu kokoh dan kuat...amin.
EmoticonEmoticon