Kamis, 17 Oktober 2019

INILAH PERBEDAAN AYAT ALQURAN YANG DITURUNKAN DI MEKKAH DENGAN MADINAH


   Belajarislam.com  ~Al Quran diturunkan dalam dua masa, yakni masa sebelum nabi hijrah ke Madinah (ketika nabi menetap di Mekkah) ini yang dinamakan dengan ayat Al makki karena nisbatnya kepada mekkah. Adapun yang kedua masa disaat nabi sudah hijrah ke Madinah dimana ayat ayat Allah yang turun disaat itu dinamakan ayat Al madani karena nisbatnya kepada kota Madinah. Ayat Makki dalam Alquran jika dikalkulasikan sekitar 19/30 nya Al Quran, sedangkan ayat Madani sekitar 11/10 nya Al Quran.


Baca juga : bolehkah wanita haids menulis al quran....???


Jumlah surat Makki dan Madani


   Adapun surat-surat Madani dalam Al Quran adalah : Surah Al Baqarah, Ali Imran, Annisa’, Al Ma’idah, Al Anfal, At-Taunah, Al Hajj, An Nur, AL Ahzab, Al Qital, AL Fath, Al hujurat, Al Hadid, Al Mujadalah, Al Hasyr, Al Mumtahinah, As-shaf, Al Jumu’ah, Al Munafiqun, At Taghabun, At Thalaq, At Tahrim dan surah Iza Jaa Nashrullahi Wal Fath (An Nashr). Selain surat-surat ini semuanya tegolong dalam surat Makki.


Perbedaan Makki dan Madani


 Secara Umum ayat Makki dan Madani itu bisa dibedakan dengan 3 hal :


1.
  Ayat-ayat Makki secara global lebih pendek-pendek dibandingkan ayatMadani, hal itu terbukti surat Madani itu bahwa surat Madani yang lebih dari 11/30 nya Al Quran, jumlah ayat-ayatnya hanya 1456, yang mana ayat-ayat itu seperempatlebih sedkit dari seluruh ayat Al Quran.

Baca juga : mengajari al~qur'an bagi anak non muslim,begini hukumnya.


2.
  Khitab (pembicaraan) terhadap orang banyak pada ayat-ayat madani biasanya dikhitabkan dengan ( يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا) sangat sedikit dengan khitab (يَا أَيُّهَا النَّاسُ). Adapun ayat-ayat Makki sebalik demikian dan tidak pernah dijumpai dalam surat-surat Makki yang dimulai dengan (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا). Adapun dalam surat Madani ada dijumpai (يَا أَيُّهَا النَّاسُ) sebanyak tujuh kali.

Baca juga : istri menyerahkan zakat pada suaminya,begini hukumnya.


3.
Ayat-ayat Makki tidak dirincikan pembinaan hukum akan tetapi pad ayat-ayat itu di bahas tentang maksud awal agama yaitu mengesakan Allah SWT, dalil-dalil wujud Allah dan memberi kabar takut tentang azab, kondisi hari kiamat dan mengajak ummat agar berakhlak yang baik.

Senin, 14 Oktober 2019

Anjuran berprasangka baik dalam islam bagi orang meninggal


   Belajarislam.com  ~ Setiap jiwa pasti merasakan kematian, Al Qur’an surat Ali Imran ayat 185 jelas menyatakan hal ini.
Kematian merupakan salah satu rahasia Allah SWT yang telah ditentukan kepada tiap-tiap makhluk yang bernyawa. Bila ajal telah tiba tak seorang pun yang bisa menolak atau minta ditangguhkan barang sesaat pun. Seseorang yang telah berpulang kepada Allah SWT, tidak ada seorangpun yang mengetahui keadaanya (baik atau tidak) selain Allah SWT.

Baca juga : kewajiban memandikan manyat tenggelam..????? 

Yang menjadi Petanyaan;..????

  Bagaimana anjuran sikap (prasangka) seorang mukmin terhadap mukmin lainnya yang meninggal?

Berikut Ini Jawabannya;

Kunjungi juga : tentang islam 

  Sebagaimana yang terdapat didalam kitab Mahalli Juzuk pertama pada  Halaman 374 Cetakan  Haramain,disana dijelaskan...

(وليحسن ظنه بربه سبحانه وتعالى) روى مسلم عن جابر قال: سمعت النبي - صلى الله عليه وسلم - يقول قبل موته بثلاث: «لا يموتن أحدكم إلا وهو يحسن الظن بالله تعالى» أي يظن أنه يرحمه ويعفو عنه.

ويستحب لمن عنده تحسين ظنه وتطميعه في رحمة الله تعالى.

Baca juga : hikmah larangan menggunakan gelas yang retak dalam islam

  Islam menganjurkan untuk berprasangka baik (dengan menganggap pengampunan dan rahmat Allah) terhadap orang meninggal dunia. Hal ini seperti yang tersebut dalam sebuah hadist Rasulullah SAW :


لا يموتن أحدكم إلا وهو يحسن الظن بالله تعالى

“Tidak meninggal salah satu kalian  kecuali kalian perbagus
 sangkaan dengan Allah ta’ala” (HR.Muslim)

Baca juga : hikmah yang dikandungi dalam setiap gerakan pada salat

Sekian,semoga kita meninggal dalam keadaan Husnul khatimah,dan diberi balasan surga...Amin..

Jumat, 04 Oktober 2019

Adakah Kewajiban Memandikan Mayat Tenggelam,????



   Belajar islam  ~ Pada dasarnya setiap muslim memiliki kewajiban terhadap saudara sesama muslim yang meninggal dunia. Kewajiban yang harus segera dilaksanakan adalah mengurus jenazahnya. Termasuk diantara hal yang pelu di tajhiz dari mayat adalah memandikannya. Maksud dari memandikan jenazah adalah membersihkan badan mayat dari kotoran dan najis.
    Namun dalam suatu kondisi, terkadang mayat diperdapatkan dalam kondisi sudah bersih dengan air seperti halnya mayat tenggelam.

Baca juga : hukum wanita haids menulis al~qur'an

Yang menjadi Pertanyaan sekarang...????

   Bagaimanakah status jenazah yang tenggelam dan ditemukan dalam keadaan sudah bersih, apakah masih berkewajiban terhadap ummat muslim untuk memandikannya kembali...?????

Baca juga : hukum membeli hewan qurban dengan cara mewakili,bolehkah...???


   Jawabannya sebagaimana yang terdapat didalm kitab  Al Mahalli Juzuk pertama pada Halaman 376 Cetakan Haramain dinyatakan sebagai berikut ;

(ولا تجب نية الغاسل) أي لا تشترط في صحة الغسل (في الأصح) لأن القصد بغسل الميت النظافة، وهي لا تتوقف على نية. والثاني يجب لأنه غسل واجب كغسل الجنابة فينوي عند إفاضة الماء القراح الغسل الواجب أو غسل الميت ذكره في شرح المهذب (فيكفي) على الأصح (غرقه) عن الغسل (أو غسل كافر) له (قلت:) كما قال الرافعي في الشرح (الصحيح المنصوص وجوب غسل الغريق، والله أعلم) لأنا مأمورون بغسل الميت فلا يسقط الفرض عنا إلا بفعلنا.

Kunjungi juga : tataislam.com

   Menurut pendapat Shahih(kuat) berkewajiban terhadap ummat muslim untuk memandikan jenazah tenggelam seperti kasus diatas,artinya masih berlaku  hukum memandikannya,walaupun didapatkan dalam keadaan bersih. Karena memandikan jenazah itu diperintahkan diatas yang ditinggalkan. Jadi, kewajiban baru akan gugur bila proses memandikan dilaksanakan dengan perbuatan al ghasil (orang yang memandikan).

Sekian...!!!

Kamis, 03 Oktober 2019

Obat mata yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad agar tidak buta dan tidak sakit





   Belajarislam.com  ~ islam sangat  memperhatikan yang namanya kesehatan. Bagaimana tidak,diakui atou tidak sehat itu merupakan modal utama untuk bekerja, beribadah dan melaksanakan aktivitas lainnya. Anjuran dalam Islam yang selalu menekankan agar setiap orang mengkonsumsi makanan yang baik dan halal di situ membuktikan Islam begitu menjaga setiap pemeluknya.

Baca juga : inilah obat sakit flu / pilek alami

   Salah satu organ tubuh  yang sangat penting di dalam tubuh manusia adalah mata Karena itu banyak orang yang berusaha untuk selalu menjaga kesehatan mata, Akan tetapi nampaknya masih banyak orang yang belum sanggup menjaga keutuhan matanya, hal ini Terbukti dari banyaknya korban yang harus menggunakan alat pembantu lainnya untuk melihat seperti kaca mata dan lainnya.

Baca juga : hikmah larangan dalam islam  minum menggunakan gelas yang retak

   Usaha selalu dilakukan dengan maksimal, doa juga harus selalu dipanjatkan. Mengenai  hasil itu merupakan hak prerogatif  dari sang oencipta yaitu Allah SWT, oleh karena itu nabi Muhammad SAW memberikan  amalan agar mata selalu terjaga, sebagaimana yang terdapat didalam kitab Ianatutthalibin Juzuk 2 pada Halaman 234 Cetakan Haramain. yaitu dengan membaca  disaat muadzin (azan)  membaca “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”  :

Baca juga : inilah hikmah gerakan dalam shalat

مَرْحَبًا بِحَبِيبِي وَقُرَّةِ عَيْنِي مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم

“Selamat datang kekasih dan penyejuk mataku, Muhammad bin Abdullah"


lalu mengecup dua ibu jari( jempolnya) dan diusapkan ke kedua pelupuk matanya,

Kunjungi juga : tataislam.com  

Nabi Muhammad SAW bersabda :
مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ يَقُولُ : أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ مَرْحَبًا بِحَبِيبِي وَقُرَّةِ عَيْنِي مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ يُقَبِّلُ إبْهَامَيْهِ ، وَيَجْعَلُهُمَا عَلَى عَيْنَيْهِ لَمْ يَعْمَ ، وَلَمْ يَرْمَدْ أَبَدًا

Baca juga : tips meringankan ujian dalam hidup

  artinya ;“Barangsiapa yang mendengar bacaan muadzin “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, lalu ia berdoa “Marhaban bihabibiy waqurrati ainiy Muhammadibni Abdillah Saw.”, lalu mengecup dua jari jempolnya dan diletakkan (diusapkan) ke kedua matanya, maka ia tidak akan mengalami buta dan sakit mata selamanya.”

Untuk melihat seluruh artikel, silahkan diklik ; DISINI

Trimakasih atas kunjungan di artikel kami.
('-').